Menjadi Babi Hutan
Ketika Rasulullah duduk
bersama dengan Abu Bakar, Umar dan beberapa sahabat lain, datang seorang anak
kecil sambil menangis. Hal ini sangat mengagetkan beliau dan semua yang berada
di tempat itu.
“Ada
apa, anakku? Apa yang membuatmu menangis?” tanya Rasulullah.
“Rasulullah,
ayahku telah meninggal dunia. Tapi tak seorangpun datang melayat. Saya tidak
mempunyai kain kafan, dan nanti siapa yang menguburkan jenazah ayah dan siapa
pula yang memandikannya” kata anak itu dengan tersedu.
“Kenapa
bisa begitu?” tanya Rasulullah.
“Entahlah," Jawab anak itu
“Hm,
baiklah. Sekarang kau pulang dulu, nanti kami menyusul! Untuk menjenguknya” kata Rasulullah.
“Terimakasih,
Rasulullah"
Sepeninggalan
anak itu, Rasulullah memerintahkan Abu Bakar dan Umar untuk menengok jenazah ayahl anak itu, dan ketika sampai di sana, betapa kagetnya kedua sahabat itu karena
mayat itu telah berubah menjadi seekor babi hutan. Segera kedua sahabat itu
kembali dan melapor kepada Rasululloh.
Rasulullah
kemudian datang sendiri ke rumah anak itu. Setelah berada di sana. Dihadapan
jenazah yang telah berubah menjadi babi hutan itu Nabi berdo’a kepada Allah,
dan perlahan-lahan babi hutan tersebut kembali berubah menjadi jasad manusia.
Kemudian
Rasulullah menyembahyangkannya dan meminta kepada para sahabat untuk
memakamkannya. Namun betapa terkejutnya ketika jenazah itu akan dimakamkan
berubah kembali menjadi babi hutan.
Melihat
kejadian itu, Rasulullah memanggil anak itu.
“Anakku,
sebelum ayahmu meninggal atau selama dia masih hidup. Apa saja yang dia
kerjakan?” tanya Rasulullah.
“Saya
kurang tahu, Rasulullah,” jawab anak itu “tapi yang jelas selama hidupnya Ayah
tak pernah mengerjakan shalat"
Rasulullah
mengangguk-angguk mendengar jawaban anak itu, kemudian beliau bersabda kepada
para sahabatnya:
“Hai
para sahabat. Lihatlah sendiri, beginilah akibatnya bila orang selama hidupnya
tak mau mengerjakan shalat. Dia akan menjadi babi hutan di hari kiamat nanti!”
Sumber:
Rahimsyah,MB. TT. Dogeng Pengantar Tidur
(Kumpulan Dongeng Islam). Jakarta: Pustaka Indonesia
Tidak ada komentar
Posting Komentar